Laboratorium Kami
Unit
Biologi Molekuler
Hormon, Imun, dan Kimia
Kultur Sel dan Jaringan
Elektrofisiologi dan Pencitraan
Biologi Molekuler
Biologi molekuler merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang fenomena proses
biologis yang melibatkan unit dasar kehidupan, seperti molekul asam nukleat (DNA/RNA)
dan protein.
Gen adalah molekul DNA (Deoxyribonucleic Acid) berisi kode yang akan diekspresikan
menjadi molekul protein. Sebelum menjadi molekul protein yang fungsional dalam sel
hidup, kode ini ditranskripsikan menjadi molekul mRNA (messenger Ribonucleic Acid) dan
kemudian urutan pada molekul tersebut diterjemahkan menjadi asam amino untuk membentuk
molekul protein. Jadi gen adalah penentu karakteristik suatu makhluk hidup.
Hormon, Imun, dan Kimia
Tubuh mengalami reaksi kimia kompleks untuk regulasi biokimia sehingga mencapai kesetimbangan fisiologis. Regulasi tersebut di antaranya sistem endokrin dan daya tahan tubuh.
Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu yang membawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel dalam jumlah kecil kemudian dibawa ke jaringan tubuh lain, serta memiliki pengaruh dalam aktivitas sel-sel tubuh. Hormon dihasilkan baik di otak bagian (hipotalamus dan hipofisis) maupun di luar otak (pankreas, kelenjar tiroid, adrenal, dan organ reproduksi.
Kultur Sel dan Jaringan
Perkembangan penelitian ilmu biomedik dan terapan tidak terlepas
dari metode kultur sel dan jaringan, yaitu suatu teknik in vitro untuk
memperbanyak
sel-sel target dengan mengatur lingkungan mikro (microenvironment)
pertumbuhannya.
Laboratorium Terpadu mengakomodasi penelitian kultur sel dan jaringan dari sampel
non-infectious bagi setiap peneliti, baik untuk penelitian mandiri maupun
pelayanan.
| Embrio Mencit DDY
Elektrofisiologi dan Pencitraan
Pencitraan sampel biologis (bioimaging) mengungkap berbagai informasi. Mulai dari
keberadaan materi genetik terfragmentasi, bentuk organel akibat induksi senyawa
kimia, sampai arsitektur embrio di setiap tahap perkembangannya.
Di bidang rekayasa biomedis, pencitraan memberikan proyeksi visual suksesi
enkapsulasi sel punca di dalam biopolimer yang menjadi titik awal dalam pengembangan
terapi sel punca