Elektrofisiologi dan Pencitraan
Pencitraan sampel biologis (bioimaging) mengungkap berbagai informasi.
Mulai dari
keberadaan materi genetik terfragmentasi, bentuk organel akibat induksi senyawa
kimia, sampai arsitektur embrio di setiap tahap perkembangannya.
Di bidang rekayasa biomedis, pencitraan memberikan proyeksi visual keberhasilan
enkapsulasi sel punca di dalam biopolimer juga migrasi sel punca pada matriks
ekstraseluler (scaffold) yang menjadi titik awal dalam pengembangan
terapi sel
punca.
Laboratorium Terpadu memiliki mikroskop fluorosens laser scanning
confocal Zeiss
LSM 700
untuk memfasilitasi mahasiswa/i dan peneliti memperoleh pencitraan sel dan
jaringan
target. Komponen-komponen unit konfokal seperti pada Tabel 1.
Lensa obyektif
Plan-Neofluar 5x/0,16
Plan-Neofluar 10x/0,30
Plan-Neofluar 20x/0,50
Plan-Neofluar 40x/0,6
Plan-Apochromat 63x/1,40
Laser eksitasi
405nm
488nm
555nm
639nm
Filter emisi
Short pass: 490, 555, 630nm
Long pass: 490, 560, 630nm
Lensa obyektif | Plan-Neofluar 5x/0,16 | Plan-Neofluar 10x/0,30 | Plan-Neofluar 20x/0,50 | Plan-Neofluar 40x/0,6 | Plan-Apochromat 63x/1,40 |
---|---|---|---|---|---|
Laser eksitasi | 405nm | 488nm | 555nm | 639nm | |
Filter emisi |
Short pass: 490, 555, 630nm Long pass: 490, 560, 630nm |
Tabel 1. komponen unit konfokal
Berbeda dengan mikroskop cahaya pada umumnya, mikroskop fluorosens hanya
memproyeksikan
target pada struktur sampel biologis yang telah dilabeli fluorophore.
Label
tersebut
akan berpendar akibat energi dari panjang gelombang spesifik laser eksitasi.
Cari tahu kecocokan labelmu komponen laser eksitasi serta filter emisi melalui
interactive graphic di
sini.
Butuh bantuan? Ajukan pertanyaan Anda ke email Asisten Riset kami.
Organisme tingkat tinggi memiliki kemampuan merespon rangsangan (stimulus)
karena sistem
persyarafan yang kompleks. Stimulus diterima sistem indera dan dihantarkan ke
sistem
syaraf pusat melalui sel-sel syaraf tepi yang saling terhubung membentuk
sirkuit.
Hantaran impuls dapat terjadi akibat perubahan kesetimbangan ion-ion
seperti
natrium, kalium, kalsium, dan klorida secara berkesinambungan di antara intrasel
syaraf
dan lingkungannya (cerebrospinal fluid, CSF).
Pertukaran ion-ion dari dan/atau menuju membran sel syaraf terjadi
melalui
protein kanal ion spesifik yang tersebar di membran sel syaraf.
Dinamika demikian menghasilkan variasi tegangan dan arus listrik yang
dapat
diamati dengan teknik patch-clamp.
Laboratorium Terpadu dapat mengakomodasi mahasiswa/i dan peneliti untuk
melakukan pengamatan in vitro aktivitas listrik sel dari sampel
kultur sel
dan jaringan, serta sayatan jaringan otak segar.
Penelitian dengan penerapan patch-clamp bertujuan—namun tidak
terbatas
pada—mengetahui profil elektrofisiologis seluler akibat pengaruh jenis dan
konsentrasi
obat bius pada in vivo, kadar tinggi/kahat ion tertentu, sampai pemberian
senyawa
kimia untuk blokir kanal ion.
Butuh bantuan? Ajukan pertanyaan Anda ke email Asisten Riset kami.
Kontak
Dr. Dra. Arleni Bustami, MS
Ka. Unit EP
arleni.ab@gmail.com
Achmad Danny Gazali, S.Si.
Asisten Riset EP
achmad.danny@sci.ui.ac.id